Rabu, 06 Juli 2011

Tips mengatasi anak susah makan

Anak susah makan adalah hal yang paling sering dialami oleh semua orangtua. Terkadang cara yang diambil untuk mengatasinya adalah dengan cara memberikan suplemen multivitamin dengan harapan agar nafsu makan anak bertambah dan tidak kekurangan gizi. Apakah cara ini tepat?
                Vitamin bukan jawaban persoalan anak susah makan. Karena banyak sekali penyebab mengapa anak susah makan dan berat badannya tidak bisa naik. Sehingga yang perlu dilakukan adalah dengan cara mencari tahu adalah penyebab anak susah makan.
                Kadang keluhan orangtua tidak cocok dengan kondisi status gizi anaknya. Orangtua mengeluh anaknya susah makan, tetapi status gizi anaknya baik. Ternyata si anak bukan susah makan, tapi dia terlalu banyak ngemil dan minum susu sehingga saat makan, si anak sudah merasa kenyang.
                Secara umum ada 3 hal utama penyebab kesulitan makan pada anak yaitu faktor organik, faktor psikologi, dan faktor makanan.

1. Faktor organik adalah apabila susah makan yang disebabkan karena adanya kelainan baik secara anatomis maupun fisiologis dari tubuh si anak. Seperti ada infeksi akut ( radang tenggorokan, flu, diare, radang lambung ), infeksi kronis ( umumnya tuberkulosis atau infeksi saluran kemih asimptomatis ). Kelainan bawaan juga bisa menyebabkan hal ini, seperti misalnya bibir sumbing dan langit-langit mulut. Gangguan syaraf, kesehatan mulut yang buruk juga sangat mempengaruhi kemampuan makan anak.
2. Faktor psikologi sering diabaikan oleh orangtua. Kemampuan anak beradaptasi terhadap lingkungan dan sekitarnya di usia 6 bulan mulai berkembang pesat dan mencapai puncaknya pada saat usia pra sekolah. Anak mulai belajar tentang konsep diri sebagai pribadi dan terkadang sangat ingin menunjukkan pada orang lain tentang kemandiriannya dan menentang orangtua. Bentuknya dapat sebagai penolakan bila diberi makan. Solusi untuk mengatasinya adalah dengan cara membiarkan si anak makan sendiri.
3. Faktor makanan adalah faktor yang paling mempengaruhi. Solusinya adalah orangtua harus memperkaya pengetahuan tentang resep makanan supaya makanan si anak bervariasi.
sumber : alasehat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar